Jika anda ingin mengshare ulang, saya mohon ikut sertakan kutipan dari blog saya, makasih ^_^
Jika anda ingin File yang sudah jadi, Silahkan DOWNLOAD filenya DISINI !!! :D
Jika anda ingin File yang sudah jadi, Silahkan DOWNLOAD filenya DISINI !!! :D
A. Siksaan Bagi Yang Tidak Mencegah
Penganiayaan
Lafaz Hadist
عن ابى بكر الصد يق انه قال
ايها الناس انكم تقرءون هذه الاية (يا ايهاالذين امنوا عليكم انفسكم لا يضركم من
ضل اذا اهتديتم ) واني سمعت ان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول
ان الناس اذا راوا الظا لم فلم يا خذوا على يديه او شك ان يعمهم الله بعقا ب منه.
“Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, ia berkata : Wahai manusia, hendaklah
kalian membaca ayat ini : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu,
tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah
mendapatkan petunjuk. Dan sesungguhnya saya mendengar Rasululllah SAW bersabda
:” sesungguhnya apabila orang-orang melihat orang yang bertindak aniaya
kemudian mereka tidak mencegahnya, maka kemungkinan besar Allah akan meratakan
siksaan kepada mereka, disebabkan perbuatan tersebut.”
B. Takhrij Hadis
Hadist ini diriwayatkan oleh Abu Daud,
At-Tirmizi, An-Nasa’i,Ahmad, Al-Baihaqi, dan At-Thahawi. Menurut Syaikh Nashir
Ad-Din Al-Albani hadis ini Shahih.[15]
Penjelasan Hadis
Di dalam hadis ini menerangkan bahwa
orang-orang yang menyaksikan perbuatan aniaya yang dilakukan orang lain sedang
mereka tidak berusaha mencegahnya,maka Allah akan memberikan siksaan yang sama
dengan orang yang melalukan penganiayaan itu. Karena menyaksikan orang yang
berbuat maksiat seperti kedzaliman tanpa pencegahan, dihitung seperti orang
yang melakukan perbuatan tersebut.
Allah memerintahkan umat Islam untuk
melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Ketika kewajiban itu diabaikan dan tidak
dilaksanakan, maka pasti orang-orang yang mengabaikan dan tidak melaksanakannya
akan mendapat dosa. Tidak ada satu umatpun yang mengabaikan perintah amar
ma’ruf dan nahi munkar kecuali Allah menimpakan berbagai hukuman kepada umat
itu.
C. Siksaan bagi orang yang tidak mencegah kemungkaran
Ada beberapa siksaan bagi orang
yang tidak mencegah kemungkaran, yaitu :
Azab
yang menyeluruh
Apabila manusia melihat
kemunkaran dan tidak bisa
merubahnya, Dikawatirkan
Allah akan melimpahkan azab siksa-Nya secara merata.[16] Apabila kemaksiatan telah merajalela
di tengah-tengah masyarakat , sedangkan orang-orang yang shalih tidak berusaaha
mengingkari dan membendung kerusakan tersebut, maka Allah SWT akan menimpakan
azab kepada mereka secara menyeluruh baik orang-orang yang jahat maupun
orang-orang yang shalih. Sebagaimana
hadis Nabi Saw “sesungguhnya apabila orang-orang melihat orang yang
bertindak aniaya kemudian mereka tidak mencegahnya, maka kemungkinan besar
Allah akan meratakan siksaan kepada mereka, disebabkan perbuatan tersebut.”
Dan firman Allah Swt :
واتقوا
فتنة لا تصيبن الذين ظلموامنكم خاصة, واعلموا ان الله شديد العقاب.
Dan peliharalah dirimu dari siksaan
yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu.Dan
ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya (Al-Anfal
: 25 )
Tidak dikabulkannya do’anya
Apabila suatu masyarakat mengabaikan
amar ma’ruf dan nahi munkar serta tidak mencegah orang yang berbuat zalim dari
kezalimannya, maka Allah akan menimpakan siksa kepada mereka dengan tidak
mengabulkan do’a mereka. Sabda Rasulullah saw:
عن
حذيفة رضي الله عنه عن النبي صلي الله عليه وسلم قال : والذي نفسي بيده لتاءمرن
بالمعروف ولتنهون عن المنكر او ليوشكن الله ان يبعث عليكم عقابا منه ثم تدعونه فلا
يستجاب لكم.
“Dari Hudzaifah r.a dari Nabi Saw, ia berkata : Demi Allah yang
jiwaku ada ditangan-Nya, kamu harus menganjurkan kebaikan dan mencegah
kemungkaran, atau kalau tidak pasti Allah akan menurunkan siksa kepadamu,
kemudian kamu berdoa, maka tidak diterima doa dari kamu”.(Riwayat
Imam Tirmizi)[17]
Berhak
mendapatkan laknat
Di antara hukuman orang yang
mengabaikan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah berhak mendapatkan laknat, yakni
terusir dari rahmat Allah sebagaimana yang telah menimpa Bani Israil ketika
mengabaikan amar ma’ruf dan nahy munkar. Abu Daud meriwayatkan dalam kitab
Sunannya dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata: Rasulullah
bersabda: "Pertama kerusakan yang terjadi pada Bani Israil, yaitu
seseorang jika bertemu kawannya sedang berbuat kejahatan ditegur: wahai fulan,
bertaqwalah pada Allah dan tinggalkan perbuatan yang kamu lakukan, karena
perbuatan itu tidak halal bagimu, kemudian pada esok harinya bertemu lagi
sedang berbuat itu juga, tetapi ia tidak menegurnya, bahkan ia telah menjadi
teman makan minum dan duduk-duduknya. Maka ketika demikian keadaan mereka,
Allah berfirman :
لعن
الذين كفروامن بني اسرائيل على لسان داود وعيسى ابن مريم, ذالك بما عصوا وما كانوا
يعتدون. كانو لا يتناهون عن منكر فعلوه, لبئس ماكانوا يفعلون.
Telah dila'nati orang-orang kafir
dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. yang demikian itu,
disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain
selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat
buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.(
Al Ma’idah : 78-79)
Timbulnya
perpecahan
Sudah merupakan
aksiomatis bahwa kemungkaran yang paling berat dan dan paling keji dapat
menjauhkan syari’at Allah dari realitas kehidupan dan ditinggalkannya
hukum-hukumNya dalam kehidupan manusia. Apabila hal ini terjadi dan orang-orang
diam, tidak mengingkari dan tidak mencegahnya, maka Allah akan menanamkan
perpecahan dan permusuhan di kalangan mereka sehingga mereka saling melakukan
pembunuhan dan menumpahkan darah.
Pemusnahan
mental
Sebagai
kehormatan kepada Nabi Muhammad saw, Allah tidak memusnahkan umat beliau secara
fisik sebagaimana yang telah menimpa umat-umat terdahulu seperti kaum Nabi Hud,
Shalih, Nuh, Luth dan Syu’aib yang telah mendustakan para Nabi dan mendurhakai
perintah Allah. Tetapi bisa saja Allah membinasakan umat Muhammad secara
mental. Maksudnya umat ini tidak dimusnahkan fisiknya, tetap dalam keadaan
hidup, sekalipun melakukan dosa dan maksiat yang menyebabkan. kehancuran dan
kebinasaan, namun walaupun jumlahnya banyak, kekayaannya melimpah ruah, di sisi
Allah tidak ada nilainya sama sekali, musuh-musuhnya tidak merasa takut, serta
kawan-kawannya tidak merasa hormat . Inilah yang diberitakan Rasulullah saw.
ketika umat ini takut mengatakan yang hak dan tidak mencegah orang yang berbuat
zalim.
Sekian dulu pembahasan kali ini, tunggu artikel selanjutnya yahhhh :)