BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Semua manusia
pasti melakukan kesalahan, bertindak keliru atau memiliki keterbatasan bukanlah
suatu ‘aib akan tetapi yang dikatakan ‘aib itu adalah terus-menerus di dalam
kesalahan ini, membiarkannya dan tidak mempedulikannya. Hendaknya seorang hamba
memandang kepada keagungan Dzat Yang ia maksiati dan lakukan kesalahan
terhadap-Nya dan janganlah memandang kepada kecilnya suatu kemaksiatan. Dari
itu, hendaknya ia bersegera untuk bertobat dan kembali kepada-Nya serta meminta
ampunan-Nya. Allah Ta’ala berfirman, “Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah
wahai kaum Mukmiin, semoga kamu beruntung.” (an-Nuur:31)
Betapa
luasnya kekuasaan dan ampunan Allah terhadap para hamba-Nya. Karena itu,
hendaklah seorang Mukmin selalu bersangkaan baik terhadap Allah bahwa Dia pasti
mengampuninya sebesar apa pun dosanya selama ia tidak berbuat syirik
terhadap-Nya serta hendaknya tidak berputus asa dari mengharap rahmat-Nya.
Betapa
butuhnya para hamba kepada Allah Ta’ala. Karena itu, hendaknya mereka
berlindung kepada-Nya, memohon, meminta pertolongan, meminta ma’af dan ampunan
kepada-Nya. Memohon kepada-Nya agar diberi ampunan, rahmat dan rizki. Siapa pun
manusianya, maka tidak mungkin dia tidak membutuhkan Rabbnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Hadis-hadis tentang
ampunan
2.
Ayat alquran yang
berkaitan dengan Hadis ampunan
3.
Urgensi hadis
ampunan
C.
Tujuan penulisan
1.
Agar para mahasiswa
tahu betapa besarnya ampunan Alloh SWT
2.
Lebih hafal secara
mendalam tentang makna ayat al-quran dan hadis tentang ampunan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hadis tentang
ampunan
Seorang
Muslim hendaknya berhati-hati dalam semua perbuatannya sehingga ia bisa
membersihkan dan memperbaikinya. Semuanya sudah diperhitungkan atasnya, dicatat
di dalam lembaran amal-amalnya baik kecil mau pun besar. Allah Ta’ala
berfirman:
`yJsù ö@yJ÷ètƒ tA$s)÷WÏB >o§‘sŒ #\ø‹yz ¼çnttƒ ÇÐÈ `tBur ö@yJ÷ètƒ tA$s)÷WÏB ;o§‘sŒ #vx© ¼çnttƒ ÇÑÈ
Artinya
:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya, Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)-nya pula.” (az-Zalzalah:7-8)
Oleh
karena itu, hendaklah manusia senantiasa meminta ampunan kepada Alloh SWT
setiap waktu. Dari dosa yang terasa ataupun tidak terasa. Karena Alloh Maha
Mengetahui atas apa-apa yang diperbuat umat-Nya baik yang tersembunyi didalam
tempat terkecil seperti lubang semut ataupun pada tempat yang Nampak terlihat
oleh sesama manusia.
Cara
yang paling sederhana meminta ampunan yaitu dengan memperbanyak dan sering
mengucapkan kalimat istighfar, seperti yang selalu di ucapkan Nabi Muhammad SAW
yang sesuai dengan salah satu hadis hasan sohih dari kitab Riyadus sholihin,
yaitu :
وَعَنْ ابْنُ عُمَرَرَضِىَ اللّهُ
عَنْهُمَاقَالَ:كُنَّانَعْبُدَّلِرَسُوْلِ اللّهِ ص.م فِى الْمَجْلِسِ الْوَحِدِمِائَةَ
مَرَّةٍ: رَبِّغْفِرْلِى وَتُبْ عَلَىَّ اِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّا بُ الرَّحِيْمُ
(رواه ابوداود والترّمذى،وقال:حديث حسن صحيح)
Artinya :
Dari
Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Kita semua pernah menghitung
Rasulullah s.a.w. dalam sekali majlis mengucapkan istighfar sebanyak seratus
kali, yaitu: Rabbighfir li wa tub 'alayya, innaka antat tawwabur
rahim." Artinya: Ya Tuhan, ampunilah saya serta terimalah taubat saya,
sesungguhnya Engkau adalah Maha Penerima taubat lagi Penyayang.
(Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan
Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih).
Dalam
hadis lain dikatakan juga :
وَعَنْ ابْنِ مَسْعُوْدٍرَضِىَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ:قَالَ
رَسُوْلُ اللّهِ ص.م:مَنْ قَالَ "اَسْتَغْفِرُاللّهَ الَّذِىْ لاَاِلهَ
الاَّهُوَالْحَيُّ الْقَيُّوْمَ وَاَتُوْبُ أِلَيْهِ"غُفِرَتْ ذُنُوْبُهُ
وَاِنْ ﰷَنَ قَدْفَرَّمِنَ الزَّحْفِ
(رواه أبوداودوالترمذىّ والحا كم وقال:حديث صحيح على شرط
البخارى ومسلم)
Artinya :
Dari
Ibnu Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa
yang mengucapkan: Astaghfirullahal-ladzi lailaha illa huwal hayyal qayyuma
wa atubu ilaih - artinya: Saya beristighfar kepada Allah yang tiada Tuhan
selain Dia yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri dan saya bertaubat kepadaNya,
maka diampunkanlah semua dosanya sekalipun ia benar-benar pernah melarikan diri
dari barisan yang sedang berperang."
(Diriwayatkan
oleh Imam-imam Abu Dawud, Termidzi dan Hakim dan Hakim berkata bahwa ini adalah
Hadis menurut syarat Imam-imam Bukhari dan Muslim).
B.
Ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan
ampunan
Seorang
Muslim hendaknya berhati-hati dalam semua perbuatannya sehingga ia bisa
membersihkan dan memperbaikinya. Semuanya sudah diperhitungkan atasnya, dicatat
di dalam lembaran amal-amalnya baik kecil mau pun besar. Tetapi Alloh SWT maha
besar Pengampunannya, hendaknya kita tidak berputus asa untuk meminta
ampunan-Nya atas segala dosa yang telah kita perbuat. Alloh SWT berfirman :
* ö@è% y“ÏŠ$t7Ïè»tƒ tûïÏ%©!$# (#qèùuŽó r& #’n?tã öNÎgÅ¡àÿRr& Ÿw (#qäÜuZø)s? `ÏB ÏpuH÷q§‘ «!$# 4 ¨bÎ) ©!$# ãÏÿøótƒ z>qçR—%!$# $·è‹ÏHsd 4 ¼çm¯RÎ) uqèd â‘qàÿtóø9$# ãLìÏm§9$# ÇÎÌÈ
Artinya:
“Katakanlah,
‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa[1314]semuanya. Sesungguhnya Dial-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.(Az-zumar-53)
[1314] dalam hubungan Ini lihat surat An Nisa ayat
48.
¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br&
x8uŽô³ç„ ¾ÏmÎ/
ãÏÿøótƒur $tB
tbrߊ
y7Ï9ºsŒ
`yJÏ9
âä!$t±o„ 4 `tBur
õ8ÎŽô³ç„ «!$$Î/ ωs)sù #“uŽtIøù$# $¸JøOÎ)
$¸JŠÏàtã ÇÍÑÈ
Artinya :
Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hendaknya kita
selalu berprasangka baik kepada Alloh SWT dan selalu meminta ampunannya setiap
waktu, tetapi kita juga harus menghindari berbuat dosa menjauhi larangan-Nya
dan mentaati perintah-Nya.
Senantiasa dawam
membaca istighfar yang sering di bacakan Nabi Muhammad SAW “Rabbighfir li wa
tub 'alayya, innaka antat tawwabur rahim." Artinya: Ya Tuhan,
ampunilah saya serta terimalah taubat saya, sesungguhnya Engkau adalah Maha
Penerima taubat lagi Penyayang”.
B.
Saran
Dalam karya makalah
ini telah dikaji mengenai betapa luasnya ampunan Alloh SWT, jadi kita semua
semoga senantiasa selalu mengingat-Nya dan senantiasa berprasangka baik
pada-Nya
DAFTAR
PUSTAKA
Jika ingin File makalahnya, langsung sedot alias Download DISINI !!! :D